ARTÍCULO
TITULO

EFEKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PASCA DITERAPKANNYA DESENTRALISASI FISKAL

Deky Aji Suseno    

Resumen

AbstrakPelaksanaan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan pendayagunaan potensi daerah. Suatu daerah yang mampu melaksanakan otonomi, yaitu (1) kemampuan keuangan daerah, dan (2) ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis efektivitas dan kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah serta kecenderungan/trennya pasca diterapkannya desentralisasi fiskal.Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, analisis Rasio Efektifitas Keuangan Daerah, Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal dan analisis tren. Hasil penelitian ini adalah Rasio Efektivitas Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2010 masuk dalam kategori Sangat Efektif. Hal tersebut dapat dilihat bahwa nilai Rasio Efektivitas Keuangan Daerah lebih besar dari 100% (Rasio EKD > 100 %), kecuali pada Tahun 2007 sebesar 97,71% dengan kategori efektif. Trend dari Rasio Efektivitas Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah masih belum stabil (berfluktuatif), bahkan secara akumulatif dari Tahun 2002 ke 2010 cenderung menurun. Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF) Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2003 sampai Tahun 2010 dapat dikatakan bagus karena lebih besar dari 60%. Sedangkan untuk Tahun 2002 masih berada di bawah 50%, sehingga pada tahun tersebut dapat dikatakan masih mempunyai ketergantungan pada pihak eksternal. Adanya trend/kecenderungan yang positif dalam Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF) Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2002 sampai Tahun 2010. Artinya semakin lama Provinsi Jawa Tengah semakin menunjukkan tingkat kemandirian yang semakin bertambah.Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlu adanya upaya untuk mengetahui hal hal yang menyebabkan Rasio Efektivitas Daerah Provinsi Jawa Tengah berfluktuasi. Harapannya, setelah diketahui faktor faktor yang menyebabkan fluktuasi pada Rasio Efektivitas Daerah Provinsi Jawa Tengah, maka dapat diupayakan strategi penyelesaian masalah sehingga tercipta stabilitas. Walaupun hasil Rasio Efektivitas Daerah dan Derajat Desentralisasi Fiskal sudah cukup bagus, namun masih perlu diadakan perbandingan dengan provinsi lain, sehingga dapat diketahui penilaian secara relatif. Jika secara relatif juga menunjukkan hasil yang bagus, maka dipertahankan dan ditingkatkan, namun apabila secara relatif kurang baik maka dapat ditingkatkan lagi kinerjanya.AbstractImplementation of regional autonomy is expected to increase the utilization of the potential of the area. An area that is able to implement autonomy, namely (1) fiscal capacity, and (2) dependence on central assistance should be as minimal as possible. The purpose of this study was to analyze the effectiveness and financial independence of Central Java region and a tendency / trend after the implementation of fiscal decentralization.This study uses descriptive qualitative analysis, ratio analysis of the effectiveness of Regions Financial, Fiscal Decentralization Degree Ratio and trend analysis. Results of this study was Ratios Financial Effectiveness of Central Java Province in 2002 to 2010 in the category of Highly Effective. It can be seen that the Regional Finance Effectiveness Ratio value greater than 100% (EKD ratio> 100%), except for the year 2007 was 97.71% with the effective category. Trend of Effectiveness Ratios Financial Central Java Province is still unstable (fluctuating), even cumulatively from 2002 to 2010 tended to decline. Fiscal Decentralization degrees (DDF) of Central Java province in 2003 to 2010 are said to be good because it is greater than 60%. As for the year 2002 is still below 50%, so that in can be said to still have a dependency on external parties. Any trend / positive trend in the degree of Fiscal Decentralization (DDF) of Central Java province in 2002 to the Year 2010. It means that the longer the province of Central Java is increasingly showing increasing levels of independence.Recommendations can be given is necessary to attempt to find out things - things that cause Effectiveness Ratio Central Java Province fluctuate. Hopefully, once known factors - factors that cause fluctuations in the ratio Effectiveness Central Java Province, the problem-solving strategies can be pursued in order to create stability. Although the results of Regional Effectiveness Ratio and Degree of Fiscal Decentralization is pretty good, but still needed to be compared with other provinces, so it can be known relative valuation. If the relative is also showing good results, then it is maintained and enhanced, but relatively less well if the performance can be improved further.

 Artículos similares

       
 
Siti Fatonah,Lukman Ahmad Imron Pahlawi     Pág. p.206 - 213
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi yang harus dilakukan BRI dalam usaha bisnisnya untuk tetapbisa hidup berkelanjutan sepanjang masa dengan memperhatikan keefektifan kepuasan dengan loyalitasnasabah dari aspek service quality dan reputasi... ver más
Revista: ProBank

 
Ridho Windi Atmojo     Pág. 194 - 202
Dari data-data empiris tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan pada PDB  banyak mengalami penurunan. Untuk meningkatkan PDB Indonesia, maka dilakukan penelitian efektiv mana kebijakan moneter atau fiskal dalam mempengaruhi PDB Indonesia. P... ver más

 
Windy Kartika Dewi     Pág. 483 - 492
Kebijakan angkutan umum berbadan hukum mengenai kewajiban angkutan umum berbadan hukum menuai berbagai pendapat dari pengusaha angkutan umum di Jawa Tengah. Hingga akhir bulan Juli 2017 mayoritas kepemilikan AKDP (Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi)... ver más

 
Syahrir Wijanarko     Pág. 95 - 106
Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah menjadi magnet yang menarik masyarakat di Jawa Tengah untuk datang dan mengadu nasib demi kehidupan yang lebih baik. Besarnya jumlah penduduk di Semarang tidak diikuti oleh peningkatan kualitas sumber da... ver más

 
Andi Setiawan     Pág. 445 - 450
Penelitian ini adalah penggabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian di lakukan di Kota Semarang. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dari hasil angket kepada Pengusaha Mikro Kecil dan Me... ver más