Redirigiendo al acceso original de articulo en 23 segundos...
ARTÍCULO
TITULO

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI KAWASAN KEDUNGSAPUR

Linda Tustiana Puspitawati    

Resumen

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor penyebab ter-jadinya ketimpangan antar kabupaten/kota dengan menganalisis dari segi kondi-si sektoral, karakteristik pertumbuhan ekonomi, dan kondisi fasilitas sosial danekonomi setiap kabupaten/kota di Kawasan Kedungsapur. Penelitian ini dilaku-kan pada kabupaten/kota dalam Kawasan Kedungsapur Jawa Tengah. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Analisis yangdigunakan adalah analisis Location Quotient, Shift Share, Tipologi Klassen, danSkalogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kabupaten/kota yangmemiliki sektor basis adalah sektor pertanian memiliki pertumbuhan ekonomi yanglebih rendah, sedangkan sebagian besar kabupaten/kota di Kawasan Kedungsapurmemiliki sektor basis pada sektor pertanian. Karakteristik pola pertumbuhan KotaSemarang termasuk daerah maju dan cepat berkembang, Kabupaten Semarang ter-masuk daerah maju tapi tertekan, Kabupaten Kendal termasuk daerah berkembangcepat, dan 3 kabupaten/kota lainnya termasuk daerah tertinggal. Kondisi fasilitasterlengkap hanya terdapat pada 2 kabupaten/kota dan 4 kabupaten/kota lainnyatermasuk dalam daerah yang kurang lengkap fasilitas ekonomi dan sosialnya. Kes-impulan dari penelitian ini kondisi sektoral, pola pertumbuhan, dan fasilitas sangatberpengaruh terjadinya ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di Ka-wasan Kedungsapur.AbstractThe purpose of this research to know the comparison of causing factors of the inequality accurence amongdistricts/cities by analyzing sectoral factor, economic growth characteristic, and economic, social faci-lities condition every district/cities in Kedungsapur. This research was conducted in districts/cities inKedungsapur Central Java, and the used data were obtained from BPS Central Java Province. The met-hod in collecting the data was documentation. The analysis that was used was Location Quotient, ShiftShare, Klassen Typology, and Scalogram. The results of the analysis showed that is average of districts/cities which have sector was agriculture sector which has lower economic growth, whereas most of agricul-ture sector. Klassen Typology analysis shows that the characteristic of growth pattern every district/citiesis that Semarang city was included to the high growth and high income, Semarang district was includedto high income but low growth, Kendal was included high growth but low income, and 3 other district/cities were included in to the low income and low growth. Scalogram analysis shows that the completefacility condition only exist in 2 districts/cities, and 4 other district/cities were included in to the leasteconomic and social complete facilities. Conclusions of this research, sectoral conditions, growth patterns,and the facilities are very influential the imbalance between districts/cities in Kedungsapur.

 Artículos similares

       
 
Rosyafa Febiandani, Deky Aji Suseno     Pág. 217 - 225
Adanya desentralisasi fiskal diharapkan dapat menciptakan kemandirian daerah dan dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Kemandirian keuangan daerah dicerminkan dengan perbandingan besarnya PAD terhadap total pendapat... ver más

 
Deky Aji Suseno    
AbstrakPelaksanaan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan pendayagunaan potensi daerah. Suatu daerah yang mampu melaksanakan otonomi, yaitu (1) kemampuan keuangan daerah, dan (2) ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin. Tujuan p... ver más

 
andreas christian    
Abstrak ___________________________________________________________________ Di Kecamatan Jati Kabupaten Kudus komoditas pertanian yang banyak diusahakan petani adalah padi. Begitu pentingnya komoditas padi ini dikembangkan sebagai salah satu komoditi ung... ver más

 
Farah Bonita    
Abstrak___________________________________________________________________Keterbatasan dalam pemasaran, bahan baku serta tenaga kerja pada industri kecil kerajinan batikdi Kota Semarang, mengakibatkan industri tersebut tidak dapat berkembang dengan baik,... ver más

 
Rina Trisnawati(1), Wiyadi Wiyadi(2), Edy Priyono(3), (1)  (2)  (3)