ARTÍCULO
TITULO

Forecasting Room Occupancy Rates Based on Hotel Class in Bali Using the ARIMA Method DOI : 10.24114/cess.v7i2.33959 | Abstract views : 46 times

I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi    
Ni Putu Sri Mulyani    
Wayan Gede Suka Parwita    

Resumen

Bali merupakan destinasi wisata di Indonesia yang diminati oleh wisatawan dan didukung oleh ketersediaan hotel yang memadai. Covid-19 yang melanda dunia termasuk Bali telah mengakibatkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel mengalami penurunan drastis. Oleh karena itu, perlu upaya untuk kembali menaikkan rata-rata TPK hotel. Salah satu langkah awal yang yang diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya ini adalah dengan melakukan peramalan TPK hotel. Hasil peramalan dengan metode ARIMA diperoleh hasil bahwa pada hotel bintang lima, model terbaik yang diperoleh yakni model ARIMA (0,1,1) dengan MSE sebesar 39,65% dan MAPE sebesar 80,83%. Pada hotel bintang empat, model terbaik yang diperoleh yakni model ARIMA (1,0,2) dengan MSE sebesar 24,14% dan MAPE sebesar 60,14%. Pada hotel bintang tiga, model terbaik yang diperoleh yakni model ARIMA (1,0,0) dengan MSE sebesar 25,57% dan MAPE sebesar 59,11%. Pada hotel bintang dua, model terbaik yang diperoleh untuk model ARIMA (1,0,0) dengan MSE sebesar 15,15% dan MAPE sebesar 70,14%. Model ARIMA (1,0,1) pada hotel bintang dua menghasilkan MSE sebesar 13,29% dan MAPE sebesar 68,00%. Pada hotel bintang satu, model terbaik yang diperoleh yakni model ARIMA (1,0,0) dengan MSE sebesar 23,73% dan MAPE sebesar 431,12%. Model ARIMA (1,0,1) pada hotel bintang satu menghasilkan MSE sebesar 19,49% dan MAPE sebesar 555,28%.

Palabras claves

 Artículos similares