ARTÍCULO
TITULO

ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI DAERAH DI KAWASAN BANGLOR TAHUN 2007-2011

Abdul Bakhirnudin    

Resumen

Abstrak ___________________________________________________________________ Kawasan Banglor merupakan salah satu Kawasan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat pertumbuhan yang paling rendah dan terletak jauh lebih rendah dibandingkan dengan kawasan lainnya. Diantara kawasan-kawasan lainnya hanya kawasan Banglor sajalah yang memiliki pertumbuhan di bawah 4 persen yaitu 3,5 dan hal tersebut terletak jauh dibawah rata-rata dengan nilai rata-rata sebesar 4,89 persen pada tahun 2011. Sedangkan untuk kawasan lainnya memiliki pertumbuhan diatas 4 persen pada tahun 2011. Populasi penelitian ini adalah PDRB Kabupaten Rembang dan Blora atas dasar harga konstan tahun 2000, sedangkan sampel penelitian ini adalah PDRB Kab. Rembang dan Blora serta Jawa Tengah tahun 2007-2011 atas dasar harga konstan tahun 2000. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu PDRB, pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor ekonomi, penduduk, komponen Shift Share, dan SWOT. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan analisis SLQ, DLQ dan Shift Share guna menentukan potensi ekonomi daerah yang dapat dijadikan sektor basis atau sektor unggulan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui tingkat ketimpangan antar daerah dalam kawasan Banglor. Berdasarkan analisis LQ dan Shift Share dapat diketahui potensi ekonomi daerah di kabupaten dalam kawasan Banglor, yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor Listrik,Gas, dan Air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Rembang. Sedangkan di Kabupaten Blora Potensi Ekonomi Daerahnya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan serta sektor Listrik,Gas, dan Air bersih. Selanjutnya digunakan analisis SWOT guna menganalisis strategi kebijakan pengembangan sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor Pertambangan dan Penggalian. Saran yang dapat diajukan pada kedua daerah dalam kawasan Banglor ini yaitu bahwa dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi hendaknya tidak mengabaikan peran sektor Non basis dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Karena dalam pengembangan potensi ekonomi daerah harapannya dapat menjadi sektor unggulan yang pada akhirnya dapat bersama-sama mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten dalam kawasan Banglor.   Abstract ___________________________________________________________________ Banglor region is one of the areas in Central Java Province which has the lowest rate of growth and is much lower compared with other regions. Among other areas, the region only Banglor alone have growth below 4 percent that is 3.5 and it is located well below average with an average value of 4.89 percent in 2011. As for the other areas have growth above 4 percent in 2011. The population was Rembang and Blora District GDP at constant prices of 2000, while the sample is GDP Kab. Rembang and Blora and Central Java in 2007-2011 at constant prices of 2000. The variables that were examined in this study, namely GDP, economic growth, economic sectors, population, shift share components, and SWOT. Data collection method used is the method of documentation and questionnaires. This study used analysis of SLQ, DLQ and shift share to determine the economic potential of the area that can be used as a base or sector leading sectors. In addition, this study also aims to determine the level of inter-regional disparities in Banglor region. Based on LQ and shift share analysis can be seen in the area of economic potential in the region Banglor districts, namely manufacturing, mining and quarrying, electricity sector, gas, and water supply, trade, hotels and restaurants in the district of Rembang. While in the Economic Potential Blora terrain is Mining and Quarrying sector, Manufacturing sector, the trade, hotel and restaurant sector, Finance, Leasing and business services sector and Electricity, Gas, and Water Supply. SWOT analysis is then used to analyze the development of policy strategies Manufacturing sector, trade sector, hotels and restaurants, as well as the Mining and Quarrying sector. Suggestions can be submitted in two areas in this Banglor region is that the development of economic sectors should not ignore the role of non-base sectors in order to increase economic growth. Because the development of the economic potential of the region hopes to be a leading sector which in turn can jointly support economic growth in the two districts in the region Banglor

 Artículos similares

       
 
Muhammad Arif, Marina Zulfa, Astri Ayu Purwati     Pág. 182 - 195
Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari masyarakat baik dari segi perekonomian, sosial maupun gaya hidup. Pasar modern syariah hadir adalah salah satunya untuk menjawab dari perubahan gaya hidup masyarakat di perkota... ver más

 
Rezky Apriyanthi,Radia Purbayati,Setiawan Setiawan     Pág. p.25 - 35
AbstrakSaat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang aktif menjalankan kemajuan sektor ekonomi, salah satunya adalah sektor konstruksi. Pengembangan sektor konstruksi memiliki peran dalam pembangunan infrastruktur untuk penyediaan sarana dan... ver más
Revista: ProBank

 
Mulyadi Mulyadi,P. Haryoso     Pág. p.78 - 97
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lingkungan Pengendalian, Penafsiran Resiko, Informasi dan Komunikasi, Aktifitas Pengendalian, Pengawasan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Surakarta. Sampel yang digunakan p... ver más
Revista: ProBank

 
Novi Yanti     Pág. 030 - 039
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : a) bagaimana pengembangan sektor pariwisata di kota padang, b) program pengembangan apa yang dilakukan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata kota padang, dan c) kendala yang dihadapi oleh dinas kebudayaan da... ver más

 
Fatmawati Fatmawati, Deky Aji Suseno     Pág. 251 - 259
Industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang sangat potensial untuk dikembangkan, namun perkembangannya mengalami penurunan yang semula di tahun 2013 terdapat 18 unit usaha menurun menjadi 10 unit usaha di tahun 2015. Volume produksi di tahun 20... ver más