ARTÍCULO
TITULO

Strategi Pengembangan Sentra UMKM Ikan Pindang di Desa Tasikagung Kabupaten Rembang

Muhammad Riza Adhitama    

Resumen

Kabupaten Rembang mempunyai potensi perikanan yang layak untuk dikembangkan, khususnya adalah pengolahan ikan pindang. Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui faktor-faktor strategis internal dan eksternal serta menyusun strategi sentra UMKM ikan pindang di Desa Tasikagung Kabupaten Rembang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor Internal Factor Evaluation (IFE) sebesar 2,735. Sedangkan skor External Factor Evaluation (EFE) sebesar 3,062. Hal ini menunjukkan bahwa arah  strategi pengembangan sentra UMKM ikan pindang di Tasikagung Kabupaten Rembang berada di sel II yaitu pada fase tumbuh dan membangun yang dapat ditingkatkan dengan konsentrasi horizontal. Sehingga strategi pengembangan sentra UMKM ikan pindang di Tasikagung Kabupaten Rembang adalah pengembangan pasar baru, pembinaan usaha, pelatihan usaha, peran pemerintah perlu ditingkatkan, penguatan kelembagaan sentra, pemberian bantuan alat, menjaga kualitas produk, dan koordinasi antara dinas terkait dengan anggota sentra ikan pindang.Rembang Regency has fishery potential that is feasible to be developed, especially is in processing of pindang fish. The purpose of this research is to  know the internal and external strategic factors and developed progam UMKM center of bloater in village Tasikagung , Rembang Regency.  The results showed that the Internal Factor Evaluation (IFE) score was 2.735, while the External Factor Evaluation (EFE) score was 3.062. This indicatesd that the direction of the development strategy of UMKM center of bloater in Tasikagung Rembang Regency was in cell II that was in growth and built phase which can be increased with horizontal concentration. Hence, the development strategy of bloater UMKM center in Tasikagung Rembang Regency is the development of new market, business coaching, business training, government role need to be improved, strengthening of central institute, giving tool aid, maintaining product quality, and coordination between offices related to members of bloater center.

 Artículos similares

       
 
Fatmawati Fatmawati, Deky Aji Suseno     Pág. 251 - 259
Industri kerajinan eceng gondok di Kabupaten Semarang sangat potensial untuk dikembangkan, namun perkembangannya mengalami penurunan yang semula di tahun 2013 terdapat 18 unit usaha menurun menjadi 10 unit usaha di tahun 2015. Volume produksi di tahun 20... ver más

 
Ivan Septiawan     Pág. 111 - 119
Produksi sampah setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Masih belum optimalnya dalam pengelolaan sampah dikarenakan kurangnya pelayanan penanganan sampah, kurangnya kejelasan kelompok sasaran/... ver más

 
Susanti Lasmaria Purba, P. Eko Prasetyo     Pág. 260 - 267
Kota semarang salah satu penghasil batik yang berkualitas namun belum dikenal banyak masyarakat indonesia. Dampak kurangnya faktor produksi mengakibatkan daya saing Batik Semarang kurang berkembang atau kurang dikenal banyak masyarakat. Penelitian ini me... ver más

 
Dede Setya Ramadhan     Pág. 117 - 126
Kota Semarang adalah ibukota Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai kota bisnis dan industri, tetapi bukan berarti Kota Semarang tidak memiliki obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi adalah Obyek... ver más

 
Galih Puspasari     Pág. 48 - 54
Pada negara maju, sektor industri dan jasa merupakan sektor yang berperan cukup besar dalam pendapatan nasionalnya dan juga dalam penyediaan kesempatan kerja, sementara bagi negara ? negara berkembang sektor pertanian yang memberikan peranan besar, baik ... ver más